Teman-teman
pasti tau tentang mikroba!!, Iya betul... Mikroba ialah Kata yang tersusun atas dua
kata yaitu Mikro y`ang berarti kecil, dan Ba yang berarti Bakteri atau lain
sebagainya, atau dap`aat dibilang mikrobiologis, mikro (kecil), bios (hidup) ,
logos (ilmu). Jadi dapat disimpulkan bahwa mikroba ialah Mikro Organisme
yang tidak dapat terlihat oleh mata.
Mungkin
selaa ini dipandangan teman-teman sekalian bahwa Mikroba itu hanya dapat
merugikan manusia ataupun makhluk hidup lainnya.. OOps, tapi persepsi
teman-teman itu keliru lohh, soalnya banyak Mikroba yang dapat digunakan untuk
menghasilkan / melipatgandakan makanan ataupun produk-produk lainnya.. Check it
HERE!!
1. Mikroorganisme Pengubah dan Penghasil Makanan dan
Minuman
a. Pembuatan Tape
Tape
merupakan makanan hasil fermentasi yang mengandung alkohol. Makanan ini dibuat
dari beras ketan ataupun singkong dengan jamur Endomycopsis fibuligera, Rhizopus
oryzae, ataupun Saccharomyces cereviceae sebagai ragi. Ragi tersebut
tersusun oleh tepung beras, air tebu, bawang merah dan putih, kayu manis. Sebelum
membuat tape perlu diperhatikan untuk menghasilkan kualitas yang bagus,
warnanya menarik, rasanya manis dan strukturnya lembut dengan menggunakan cara
antara lain:
a. bahan dasar singkong atau beras ketan memiliki kualitas baik;
b. memperhitungkan macam dan banyak ragi yang digunakan;
c. memilih cara pemasakan bahan dasar (ditanak atau direbus);
d. memilih cara menyimpan tape (dengan plastik atau daun);
e memperhatikan keadaan lingkungan pada saat menyimpannya.
Adakalanya pembuatan tape ketan dilanjutkan yang akhirnya akan menghasilan brem, baik untuk diminum atau untuk kue.
b. Pembuatan Tempe
Tempe
adalah makanan yang populer di negara kita. Meskipun merupakan makanan yang
sederhana, tetapi tempe mempunyai atau mengandung sumber protein nabati yang cukup
tinggi. Tempe terbuat dari kedelai dengan bantuan jamur Rhizopus sp.
Jamur ini akan mengubah protein kompleks kacang kedelai yang sukar dicerna
menjadi protein sederhana yang mudah dicerna karena adanya perubahan-perubahan
kimia pada protein, lemak, dan karbohidrat. Selama proses fermentasi kedelai
menjadi tempe, akan dihasilkan antibiotika yang akan mencegah penyakit perut
seperti diare.
c. Pembuatan Oncom
Teman-teman tau gak Oncom itu apa?? Oncom merupakan
makanan yang dikenal di kawasan Jawa Barat. Oncom terbuat dari ampas tahu,
yaitu ampas kedelai dengan bantuan jamur Neurospora sitophila. Jamur ini
dapat menghasilkan zat warna merah atau oranye yang merupakan pewarna alami.
Neurospora dapat mengeluarkan enzim amilase, lipase protease yang aktif selama
proses fermentasi. Selain itu, juga dapat menguraikan bahan-bahan dinding sel
ampas kacang kedelai, singkong, atau kelapa. Fermentasi ini juga menyebabkan
terbentuknya sedikit alkohol dan berbagai ester yang beraroma sedap.
d. Pembuatan Kecap
Kecap
terbuat dari kacang kedelai berwarna hitam. Untuk mempercepat fermentasi
biasanya dicampurkan sumber karbohidrat atau energi yang berbentuk tepung beras
atau nasi, sedangkan warna larutan kecap yang terjadi, tergantung pada waktu.
Perendaman kedelai dilakukan dalam larutan garam, maka pembuatan kecap dinamakan fermentasi garam. Fermentasi pada proses pembuatan kecap dengan menggunakan jamur Aspergillus wentii dan Rhizopus sp. Coba Anda perhatikan beberapa kecap di pasaran, ada yang kental, ada pula yang encer. Kecap yang kental karena banyak ditambahkan gula merah, gula aren, atau gula kelapa, sedangkan kecap yang encer dikarenakan mengandung lebih banyak garam. Ada juga kecap ikan, kecap udang, dan sebagainya. Itu bisa dilakukan karena selama proses pembuatan ada penambahan sari ikan ataupun sari udang ke dalamnya.
e. Pembuatan Asinan Sayur
Asinan sayuran merupakan sayuran yang diawetkan
dengan jalan fermentasi asam. Bakteri yang digunakan adalah Lactobacillus sp.,
Streptococcus sp., dan Pediococcus. Mikroorganisme tersebut
mengubah zat gula yang terdapat dalam sayuran menjadi asam laktat. Asam laktat
yang terbentuk dapat membatasi pertumbuhan mikroorganisme lain dan memberikan
rasa khas pada sayuran yang difermentasi atau sering dikenal dengan nama ‘acar’.
Bagaimana cara membuat asinan sayuran? Untuk mengetahuinya lakukan percobaan berikut ini:
Tujuan :
Membuat asinan sayuran
Alat dan Bahan :
Alat dan Bahan :
1. Kubis
segar
2. Pisau
3. Stoples atau wadah yang bersih
4. Garam dan air
2. Pisau
3. Stoples atau wadah yang bersih
4. Garam dan air
Cara Kerja :
1. Sediakan kubis segar sekitar 1-2 kg, rajang/iris-iris menjadi kecil dan tempatkan ke dalam tempat bersih yang ditutup misalnya stoples.
2. Tambahkan air bersih secukupnya ke dalam stoples, sampai menggenangi permukaan kubis.
3. Tambahkan garam dapur 2,5%, aduk hingga rata.
4. Bagian
atas tempat ditutup dengan lembaran plastik yang diikat hingga tidak ada lubang
untuk udara luar memasukinya.
5. Setelah 3 – 5 hari, ukurlah nilai derajat keasaman dengan menggunakan kertas pH. Jika sudah asam berarti proses tersebut sudah selesai dan siap digunakan. Dapat juga ditambahkan bumbu sesuai
dengan selera.
Catatan :
Jika derajat keasamannya sudah sesuai, berarti prosesnya berjalan dengan baik dan di dalam tempat didapatkan banyak asam organik, khususnya asam laktat yang dapat dipergunakan untuk pengawetan bahan makanan, sayuran, atau buah-buahan. Cobalah Anda membuat asinan dengan menggunakan buah misalnya mentimun!
f. Pembuatan Roti ( 6000 SM)
Jika Anda
makan roti atau donat, pernahkah Anda berpikir bila pembuatan roti atau donat
itu sebenarnya juga melalui proses fermentasi? Proses fermentasi ini dibantu
dengan bantuan yeast atau khamir yaitu sejenis jamur. Jika Anda
mempunyai kesempatan memperhatikan pembuatan roti atau donat, maka adonan
tepung akan mengembang. Mengapa bisa mengembang?
Yeast
yang ditambahkan pada adonan tepung akan menjadikan proses fermentasi, yaitu
akan menghasilkan gas karbon dioksida dan alkohol. Gas karbon dioksida tersebut
dapat berguna untuk mengembangkan roti, sedangkan alkohol dibiarkan menguap.
Selanjutnya, akan terlihat jika adonan tersebut dioven akan tampak lebih
mengembang dan ukurannya membesar, hal ini dikarenakan gas akan mengembang jika
temperatur tinggi. Hasilnya seperti yang Anda lihat roti akan berwarna
kekuningan dan lembut, tetapi jika tidak beruntung roti akan keras dan padat
(bantat), coba Anda pikirkan!
g. Pembuatan Keju
Pada umumnya keju disukai banyak
orang. Keju dibuat dari air susu yang diasamkan dengan memasukkan bakteri,
yaitu Lactobacillus bulgarius dan Streptococcus thermophillus.
Untuk mengubah gula susu (laktosa) menjadi asam susu (asam laktat) susu
dipanaskan terlebih dahulu pada suhu tertentu dengan maksud untuk membunuh
bakteri yang berbahaya agar berhasil dalam proses pembuatannya. Selanjutnya,
ditambahkan campuran enzim yang mengandung renin untuk menggumpalkan susu
sehingga terbentuk lapisan, yaitu berupa cairan susu yang harus dibuang,
sedangkan bagian yang padat diperas dan dipadatkan. Enzim tersebut akan
menambah aroma dan rasa, juga akan mencerna protein dan lemak menjadi asam
amino.
Pada
umumnya keju dapat dikelompokkan menurut kepadatannya yang dihasilkan dalam
proses pemasakan. Keju menjadi keras apabila kelembabannya kecil dan
pemampatannya besar. Jika masa inkubasinya semakin lama, maka keasamannya makin
tinggi sehingga cita rasanya makin tajam. Misalnya, keju romano, parmesan
sebagai keju sangat keras, keju cheddar, swiss sebagai keju keras yang berperan
Propioniobacterium sp., keju roqueorforti yang berperan Pennicilium
reguerforti sebagai keju setengah lunak, keju camemberti sebagai keju lunak
yang berperan Pennicilium camemberti.
h. Pembuatan Yoghurt
Yoghurt
merupakan minuman yang terbuat dari air susu. Apabila dibandingkan dengan susu
biasa, yoghurt dapat memberikan efek pengobatan terhadap lambung dan usus yang
terluka. Selain itu, yoghurt dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah
sehingga mencegah penyumbatan di pembuluh darah.
Dalam proses pembuatannya, air susu dipanaskan terlebih dahulu agar tidak terkontaminasi bakteri yang lain. Setelah dingin, ke dalam air susu dimasukkan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus termophillus. Susu dibiarkan selama 4-6 jam pada suhu 38oC – 44o C atau selama 12 jam pada suhu 32oC. Pada masa inkubasi akan dihasilkan asam laktat, asam inilah yang membuat yoghurt berasa asam, dapat juga ditambahkan dengan buah, kacang, atau rasa lain yang diinginkan.
Yoghurt mengandung jutaan bakteri menguntungkan sehingga sanggup menekan bakteri yang merugikan dalam saluran pencernaan, yoghurt juga lebih mudah dicerna dibandingkan susu biasa.
Beberapa jenis makanan hasil fermentasi dapat Anda lihat pada Tabel berikut ini!
i. Minuman Beralkohol (6000SM)
Coba Anda sebutkan minuman yang beralkohol! Anggur dan bir merupakan sebagian dari contohnya. Mikroorganisme yang digunakan adalah khamir dari genus Saccharomyces. Minuman yang sangat terkenal yaitu anggur sebenarnya adalah buah anggur yang sudah mengandung gula sehingga dapat digunakan secara langsung oleh ragi selama proses fermentasi. Pada proses pembuatan minuman ini sudah tidak diperlukan tambahan gula lagi, apabila ingin menambah cita rasa dapat ditambahkan buah-buahan dan gula secukupnya.
Bakteri yang digunakan adalah bakteri yang bersifat asam laktat karena buah anggur mengandung asam malat yang tinggi. Bakteri tersebut akan mengubah asam malat menjadi asam laktat yang lemah dan proses ini disebut fermentasi malolaktat sehingga hasil minumannya memiliki rasa yang lebih baik dan sedikit asam. Coba Anda perhatikan proses pembuatannya pada Gambar berikut ini!
Bir
sebenarnya merupakan produk yang berasal dari tepung biji padi-padian yang
difermentasi oleh ragi. Hanya ragi tersebut tidak bisa menggunakan tepung itu
secara langsung. Cara pembuatannya, yaitu biji padi-padian dibiarkan untuk
berkecambah terlebih dahulu, kemudian dikeringkan lalu digiling, hasilnya
disebut dengan malt yang berupa glukosa dan maltosa, dan proses perubahan
tersebut dinamakan dengan malting. Selanjutnya baru difermentasi oleh ragi
menjadi etanol dan karbondioksida.
j. Protein Sel Tunggal (PST)
Mengingat jumlah penduduk yang semakin meningkat dan masalah penyediaan bahan pangan yang semakin berkurang terasa adanya ketidakseimbangan antara hasil pertanian dan kebutuhan, bahkan sumber protein yang belum mencapai sasaran sehingga diperlukan cara baru melalui teknologi dengan hasil teknoprotein yang dinamanakan Protein Sel Tunggal (PST).
Protein sel tunggal merupakan protein yang dihasilkan oleh mikroorganisme misalnya ganggang, bakteri dan berada di dalam sel mikroorganisme tersebut. Mikroorganisme tersebut memiliki protein yang beratnya mencapai 80% dari berat total sel. Jika mikroorganisme tersebut memiliki kemampuan reproduksi yang sangat cepat, maka akan dihasilkan protein dalam jumlah yang banyak dalam waktu yang singkat.
j. Protein Sel Tunggal (PST)
Mengingat jumlah penduduk yang semakin meningkat dan masalah penyediaan bahan pangan yang semakin berkurang terasa adanya ketidakseimbangan antara hasil pertanian dan kebutuhan, bahkan sumber protein yang belum mencapai sasaran sehingga diperlukan cara baru melalui teknologi dengan hasil teknoprotein yang dinamanakan Protein Sel Tunggal (PST).
Protein sel tunggal merupakan protein yang dihasilkan oleh mikroorganisme misalnya ganggang, bakteri dan berada di dalam sel mikroorganisme tersebut. Mikroorganisme tersebut memiliki protein yang beratnya mencapai 80% dari berat total sel. Jika mikroorganisme tersebut memiliki kemampuan reproduksi yang sangat cepat, maka akan dihasilkan protein dalam jumlah yang banyak dalam waktu yang singkat.
|
Protein sel tunggal
|
Contohnya
:
a. Ganggang hijau Chlorella. Ganggang ini hidup di air tawar yang menghasilkan protein yang dapat dimanfaatkan untuk makanan tambahan.
b. Ganggang Spirulina juga merupakan sumber protein sel tunggal.
c. Bakteri Methylophillus methylotrophus, bakteri ini memilik kandungan protein, yaitu asam nukleat (asam inti) yang tinggi yang sulit dicerna, dapat diolah dan digunakan sebagai makanan ternak.
a. Ganggang hijau Chlorella. Ganggang ini hidup di air tawar yang menghasilkan protein yang dapat dimanfaatkan untuk makanan tambahan.
b. Ganggang Spirulina juga merupakan sumber protein sel tunggal.
c. Bakteri Methylophillus methylotrophus, bakteri ini memilik kandungan protein, yaitu asam nukleat (asam inti) yang tinggi yang sulit dicerna, dapat diolah dan digunakan sebagai makanan ternak.
|
![]() |
Jenis Mikroba penghasil PST |
2. Mikroorganisme Penghasil Obat
Mikroorganisme juga dapat membantu di bidang kesehatan yaitu dalam pengobatan, misalnya digunakan untuk antibiotik dan vaksin.
a. Antibiotik
Antibiotik sebenarnya merupakan suatu zat kimia hasil dari mikroorganisme yang dapat menghambat pertumbuhan atau mematikan mikroorganisme lainnya. Pembuatan antibiotik ini harus dalam lingkungan steril agar terhindar dari kontaminasi yang mungkin terjadi, sehingga pertumbuhan mikroorganisme yang diinginkan dapat optimal dan menghasilkan produk yang optimal juga. Antibiotik ini pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming yang diberi nama Penicilin yang dihasilkan oleh Penicillium. Jamur ini hidup dengan menyerap makanan dari lingkungan yang digunakan untuk metabolisme, bahkan dapat menghasilkan zat yang disekresikan ke lingkungannya dan dapat membunuh mikroorganisme lain. Beberapa kelompok dari antibiotik adalah sebagai berikut.
1) Penicilin
Penicilin ini dapat menghambat infeksi dengan mencegah terbentuknya dinding sel bakteri sehingga tidak membahayakan sel manusia. Jadi, apabila Anda sakit disebabkan oleh bakteri atau virus, maka penggunaan antibiotik ini tidak ada gunanya.
Komponen utama penicilin adalah penisilin G yang dapat diubah menjadi bentuk-bentuk lain. Penicilin G terdegradasi oleh asam lambung sehingga lebih baik penicilin diberikan melalui suntikan. Ada juga jenis penicilin yang tidak dipengaruhi oleh asam lambung, dapat berupa sirup atau tablet.
2) Tetrasiklin
Perlu Anda ketahui tetrasiklin dihasilkan dari bakteri Streptomycin aureofaciens. Tetrasiklin mengikat kalsium dan diakumulasi dalam tulang dan gigi yang sedang berkembang. Tetrasiklin aktif melawan bakteri yang memiliki larutan yang sama dengan penicilin.
3) Sefalosporin
Sefalosporin dihasilkan oleh jamur Cephalosporium. Sefalosporin yang terbaru sangat efektif untuk melawan bakteri yang resisten terhadap penicilin.
4) Eritromisin
Eritromisin bermanfaat untuk melawan bakteri yang resisten terhadap penicilin atau dapat digunakan untuk pasien yang alergi terhadap penicilin.
5) Vaksin
Pada masa ini berjuta-juta orang melakukan vaksinasi terutama bagi anak-anak yang masih kecil. Vaksin telah membantu dalam pencegahan serangan penyakit. Vaksin berasal dari mikroorganisme yang telah dilemahkan atau dimatikan. Vaksin pada umumnya dimasukkan dengan suntikan atau oral ke dalam tubuh manusia agar aktif melawan mikroorganisme tersebut. Contohnya, vaksin disentri, tetanus, dan lain-lain.
3. Mikroorganisme Pembasmi Hama Tanaman
Salah
satu cara untuk mengurangi pencemaran lingkungan adalah penggunaan
mikroorganisme sebagai pengendali hayati dalam membasmi hama tanaman.
Pengendalian hama dapat digunakan dengan musuh alam; misalnya bakteri di tanah
dan tanaman yaitu Bacillus thuringiensis. Bakteri ini dikembangkan
menjadi insektisida mikrobial, yang menghasilkan protein kristal yang dapat
membunuh serangga, yaitu larva atau ulat serangga.
Tahukah
Anda, Bacillus thuringiensis sekarang ini dikembangkan dengan campuran
tertentu, dapat sebagai perekat dan langsung disemprotkan pada tanaman
pertanian.
Saat ini
telah ditemukan bakteri yang mampu membersihkan limbah beracun sekaligus
menghasilkan listrik. Dapat digunakan untuk menjalankan peralatan listrik
berdaya rendah. Penelitian dilakukan oleh Charles Miliken dan Harold
May dari Universitas Kedokteran Carolina Selatan. Desulfitobacteria
berhasil mengungkap kemampuannya untuk menghancurkan dan mengatasi polutan yang
paling bermasalah yaitu PCB (Poychlorinated biphenyl) dan beberapa
larutan kimia.
4. Mikroorganisme Yang Berperan Dalam Bidang Industri
a. Sebagai Penghasil Energi
Minyak
bumi dan batu bara semakin lama akan semakin habis karena merupakan sumber daya
alam tidak dapat diperbarui dan cadangannya semakin tipis. Apabila kebutuhan
manusia meningkat apa yang akan terjadi? Saat ini sudah dikembangkan gas bio
sebagai penghasil energi. Apa yang dimaksud dengan gas bio? Gas bio merupakan
gas metana yang diproduksi oleh mikroorganisme di dalam medium kotoran ternak
dengan tangki fermenter.
Prosesnya
mikrooganisme mencerna kotoran menjadi gas metana, gas ini kemudian dapat
dialirkan ke rumah-rumah sebagai penghasil energi seperti gas elpiji. Limbahnya
sangat baik untuk pupuk tanaman. Agar lebih jelas lihat Gambar berikut:
b. Sebagai Pencerna Limbah
Limbah
organik di rumah tangga, industri, pasar pada umumnya dibuang ke sungai yang
dapat mengakibatkan pencemaran. Mikroorganisme dapat mengolah limbah melalui
penguraian secara aerob dan anaerob. Secara aerob pada beberapa mikroorganisme
(bakteri, protista, dan jamur) yang menguraikan materi organik dari limbah
menjadi mineral-mineral, gas-gas, dan air. Hal tersebut membutuhkan banyak
oksigen. Pemrosesan limbah ada dua materi, yaitu menggunakan lumpur aktif dan
proses menggunakan saringan tetes.
Sistem pengolahan dengan lumpur aktif merupakan pengolahan limbah cair yaitu bakteri aerobik dalam suatu bak limbah yang telah diberi aerasi, bertujuan untuk menurunkan bahan organik yang mengandung karbon atau nitrogen dalam limbah. Sedangkan sistem pengolahan dengan saringan tetes merupakan pengolahan limbah cair yang menggunakan biofilum yang merupakan lapisan mikroorganisme yang menutupi hamparan saringan atau filter pada dasar bak limbah. Hamparan tersebut berupa tumpukan arang, plastik, dan kerikil. Penguraian secara anaerob merupakan proses biologis gas bio (gas metan= CH4). Gas bio dapat berguna sebagai sumber energi alternatif yaitu pembakaran untuk menghasilkan listrik.
Tahukah Anda bahwa bakteri dapat mencerna limbah? Bakteri tersebut dimasukkan dalam bak yang berisi limbah yang diberi lubang untuk masuknya udara (aerator), sehingga limbah akan terurai dan dapat dibuang ke lingkungan yang airnya sudah dipisahkan dari endapannya. Misalnya limbah logam berat yaitu Chromium, limbah tersebut dapat direduksi oleh bakteri Enterobacter cloaceae sehingga tidak akan membahayakan lagi bagi manusia.
c. Sebagai Pemisah Logam Berat
Bakteri Thiobacillus
ferroxidans dan Thiobacillus oxidans termasuk khemolitotrof, yaitu
bakteri pemakan batuan yang tumbuh subur di tempat pertambangan, peranannya
sangat penting karena dapat mengekstraksi berbagai jenis logam. Bakteri ini
dapat memperoleh energinya dari oksidasi zat anorganik, yaitu besi dan
belerang. Bakteri ini juga dapat tumbuh dengan subur dalam lingkungan tanpa
adanya zat organik, dia mampu mengekstrak karbon secara langsung dari karbon
dioksida di atmosfer. Pemanfaatan mikrorganisme ini untuk memisahkan logam dari
bijih logam yang diterapkan
di tambang logam karena logam tidak bisa dimanfaatkan jika terikat dengan bijihnya.
d. Penghasil Asam Amino
Pada makanan sering ditambahkan monosodium glutamat, yaitu sebagai penambah cita rasa. Tahukah Anda lebih dari 165.000 ton asam glutamat telah digunakan untuk pembuatan monosodium glutamat. Asam-asam amino itu antara lain lisin, lisin ini terdapat pada manusia, hanya tingkatnya rendah. Bakteri yang dapat menghasilkan asam amino adalah Corinebacterium glutamicum mampu untuk menghasilkan asam glutamat. Untuk itu mikroorganisme ini digunakan sebagai menjadi produk utama industri, yaitu penghasil asam amino.
e. Meningkatkan Produksi Pertanian
Apa manfaat dari bakteri Rhizobium pada tanaman polong? Coba ingat kembali! Bakteri ini mampu menambat nitrogen sehingga tanaman akan menjadi subur. Saat ini telah dikembangkan strain (galur) bakteri yang mampu menambat nitrogen secara efektif yang dinamakan legin. Legin dapat disimpan dan dibiarkan ke dalam medium untuk dijual. Caranya yaitu dengan menyebarkannya di ladang dengan tujuan agar tanaman polong dapat bersimbiosis dengan bakteri ini.
Bakteri Bacillus thuringiensis telah dikembangbiakkan karena kemampuannya untuk mematikan ulat yang menjadi hama tanaman, dengan cara menyemprotkan ke lahan pertanian. Hal ini merupakan cara pengendalian biologi atau hayati yang tidak menimbulkan pencemaran.
f. Penghasil Alkohol
Coba Anda amati produk dari etanol dan spirtus yang ada di pasaran saat ini. Jika Anda terkena spirtus, maka spirtus akan segera menguap karena mengandung alkohol. Tahukah Anda sebenarnya alkohol? Alkohol ini merupakan hasil fermentasi dari khamir, yaitu Saccharomyces cereviceae. Mikroorganisme tersebut dapat mengubah karbohidrat menjadi alkohol dan karbon dioksida.
Banyak sekali manfaat alkohol, di antaranya sebagai bahan bakar mesin karena mempunyai kelebihan mesin dapat menyala lebih lama, tidak menyebabkan polusi, dan tidak meningkatkan kadar karbondioksida di atmosfer.
di tambang logam karena logam tidak bisa dimanfaatkan jika terikat dengan bijihnya.
d. Penghasil Asam Amino
Pada makanan sering ditambahkan monosodium glutamat, yaitu sebagai penambah cita rasa. Tahukah Anda lebih dari 165.000 ton asam glutamat telah digunakan untuk pembuatan monosodium glutamat. Asam-asam amino itu antara lain lisin, lisin ini terdapat pada manusia, hanya tingkatnya rendah. Bakteri yang dapat menghasilkan asam amino adalah Corinebacterium glutamicum mampu untuk menghasilkan asam glutamat. Untuk itu mikroorganisme ini digunakan sebagai menjadi produk utama industri, yaitu penghasil asam amino.
e. Meningkatkan Produksi Pertanian
Apa manfaat dari bakteri Rhizobium pada tanaman polong? Coba ingat kembali! Bakteri ini mampu menambat nitrogen sehingga tanaman akan menjadi subur. Saat ini telah dikembangkan strain (galur) bakteri yang mampu menambat nitrogen secara efektif yang dinamakan legin. Legin dapat disimpan dan dibiarkan ke dalam medium untuk dijual. Caranya yaitu dengan menyebarkannya di ladang dengan tujuan agar tanaman polong dapat bersimbiosis dengan bakteri ini.
Bakteri Bacillus thuringiensis telah dikembangbiakkan karena kemampuannya untuk mematikan ulat yang menjadi hama tanaman, dengan cara menyemprotkan ke lahan pertanian. Hal ini merupakan cara pengendalian biologi atau hayati yang tidak menimbulkan pencemaran.
f. Penghasil Alkohol
Coba Anda amati produk dari etanol dan spirtus yang ada di pasaran saat ini. Jika Anda terkena spirtus, maka spirtus akan segera menguap karena mengandung alkohol. Tahukah Anda sebenarnya alkohol? Alkohol ini merupakan hasil fermentasi dari khamir, yaitu Saccharomyces cereviceae. Mikroorganisme tersebut dapat mengubah karbohidrat menjadi alkohol dan karbon dioksida.
Banyak sekali manfaat alkohol, di antaranya sebagai bahan bakar mesin karena mempunyai kelebihan mesin dapat menyala lebih lama, tidak menyebabkan polusi, dan tidak meningkatkan kadar karbondioksida di atmosfer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar